Detail Cantuman Kembali

XML

Principles of Islamic Insurance (Prinsip-prinsip Asuransi Syariah): Life, General and Social Insurance


Membahas dengan lengkap kajian-kajian syar’i asuransi syariah dengan pendekatan kitab-kitab klasik dan kontemporer.

TAKAFUL – “PRINCIPLES OF ISLAMIC INSURANCE”

Kata Pengantar Ketua Umum MES/Ketua OJK
Kata Pengantar Komisioner IKNB OJK
Kata Pengantar Ketua Dewan Syariah Nasional MUI

BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGERTIAN ASURANSI SYARI`AH
2.1 Pengertian Asuransi (Konvensional)
2.2 Pengertian Syari’ah
2.2.1 Syariah Agama Yahudi
2.2.2 Syariah Agama Nasrani
2.2.3 Syariah Agama Islam (ad-Dien Al-Islam)
2.3 Pengertian Asuransi Syari`Ah (At-Ta’min)
2.3.1 Al-`Aqila (Asal Mula Asuransi Syariah)
2.3.2 At- Takaful (Tolong-Menolong)
2.3.3 Konsep Takaful, Ta’awun, atau Tadhamun yang Ideal (Social Insurance)

BAB III PENGERTIAN AQAD (AKAD)
3.1 Pengertian Perikatan, Perjanjian, Dan Kontrak
3.2 Pengertian Aqad (Akad)
3.3 Rukun Aqad (Akad)
3.3.1 Shighat Al-‘Aqd (Pernyataan Mengikatkan Diri)
3.3.2 Al-Muta’aqidain (Pihak-Pihak Berakad)
3.3.3 Al-Ma’qud ‘Alaih (Objek Akad)
3.3.4 Ghard Al- Aqad (Tujuan Akad)
3.4 Jenis-Jenis Aqad (Akad)
3.5 Multi Akad (Al-‘Uqud al Murakkabah/Hybrid Contracts)
3.5.1 Macam-macam Multi Akad (Hybrid Contracts)
3.5.2 Hukum Multi Akad (Hybrid Contracts) Menurut Ulama
3.5.3 Sepuluh Manfaat Hybrid Contracts
3.5.4 Multi Akad (Hybrid Contracts) Dalam Asuransi Syariah
3.6 Sumber Hukum Transaksi Aqad (Akad)
3.6.1 Al-Qur’an
3.6.2 As-Sunnah
3.6.3 Ijtihad dan Kaidah Fiqhiyah (Fiqh Legal Maxim)
3.7 Ijtihad Hukum Ekonomi Syariah
3.7.1 Tafriq al-Halal Min al-Haram
3.7.2 Kaidah I’adah an-Nazar

BAB. IV MODEL DAN AKAD ASURANSI SYARIAH (INDONESIAN MODEL)
4.1. Akad Tabarru` (Hibah/Dana Kebajikan)
4.1.1 Pengertian
4.1.2 Antara Akad Tabarru’ dan Musahamah (Kontribusi)
4.1.3 Landasan Syar’i Akad Tabarru’
4.1.4 Pijakan Hukum Fatwa Akad Tabarru’ pada Asuransi Syariah
4.1.5 Pengelolaan Dana Tabarru’ pada Asuransi Syariah
4.1.6 Skema / Model Akad Tabarru’ pada Asuransi Syariah
4.1.7 Skema / Model Sharing Risk dalam Pengelolaan Dana Tabarru’
4.2 Akad Wakalah bil Ujrah
4.2.1 Pengertian Wakalah bil Ujrah
4.2.2 Landasan Syar’i Akad Wakalah bil Ujrah
4.2.3 Pengelolaan Dana Akad Wakalah bil Ujrah
4.2.4 Skema dan Model Wakalah Bil Ujrah pada Asuransi Syariah
4.2.5 Skema / Model Wakalah bil Ujrah pada Reasuransi Syariah
4.3 Akad Mudharabah Musytarakah
4.3.1 Pengertian Mudharabah Musytarakah
4.3.2 Landasan Syar’i Mudharabah Musytarakah
4.3.3 Pengelolaaan Dana Investasi dengan Akad Mudharabah Musyarakah
4.3.4 Skema Investasi Akad Mudharabah Musytarakah pada Asuransi (Jiwa) Syariah, Asuransi (Umum) Syariah, Reasuransi Syariah
4.4 Akad Wakaf (Aqd Waqf) pada Asuransi Syariah
4.4.1 Pengertian Akad Wakaf (Aqd Waqf)
4.4.2 Landasan Syar’i Akad Wakaf (Aqd Waqf)
4.4.3 Pengelolaaan Dana Akad Wakaf (Aqd Waqf) pada Asuransi Syariah
4.4.4 Skema dan Model Akad Wakaf (Aqd Waqf) pada Asuransi Syariah
4.4.5 Skema dan Model Akad Wakaf (Aqd Waqf) pada Reasuransi Syariah
4.4.6 Manfaat Akad Wakaf (Aqd Waqf) dan Produk Asuransi Wakaf

BAB V MODEL DAN AKAD ASURANSI SYARIAH GLOBAL (TAKAFUL GLOBAL MODELS)
5.1 Akad Wakaf (Aqad Waqf) Dalam Asuransi Syariah

5.1.1 Pengertian
5.1.2 Landasan Syar’i
5.1.3 Pengelolaan Dana
5.1.4 Skema dan Model Akad Wakaf (Aqad Waqf)
5.2 Akad Mudharabah Model Dalam Asuransi Syariah
5.3 Akad Wakala Model Dalam Asuransi Syariah
5.4 Akad Hybrid Model Dalam Asuransi Syariah
5.5 Akad Cooperative Model Dalam Asuransi Syariah
5.6 Akad Ta’awun Model Dalam Asuransi Syariah

BAB VI LANDASAN SYAR’I ASURANSI SYARIAH
6.1 Dalil-Dalil Syar`i Asuransi Syariah
6.1.1 Perintah Allah SWT untuk Mempersiapkan Hari Depan
6.1.2 Firman Allah SWT untuk Saling Bertanggung Jawab
6.1.3 Perintah Allah SWT untuk Saling Bekerja Sama dan Bantu Membantu
6.1.4 Perintah Allah SWT untuk Saling Melindungi dalam Keadaan Susah
6.1.5 Perintah Allah SWT Mengenai Prinsip-prinsip Bermuamalah Secara Islami
6.1.6 Hadits-Hadits Nabi SAW Mengenai Muamalah Islami
6.1.7 Kaidah-Kaidah Fiqih dan Ushul
6.1.8 Praktek Aqilah Zaman Nabi dan Sahabat
6.1.9 Prinsip Asuransi dalam Piagam Madinah
6.2 Konsep At-Ta`Min (Asuransi) Dalam Literatur Fiqh Klasik

BAB VII PENDAPAT-PENDAPAT ULAMA TENTANG ASURANSI (KONVENSIONAL)
7.1 Apakah Asuransi Bertentangan dengan Takdir
7.1.1 Pendapat Asuransi Bertentangan Takdir
7.1.2 Pendapat Asuransi Tidak Bertentangan Takdir
7.2. Akad Asuransi (Koncensional) Mengandung Judi
7.2.1 Definisi Judi dan Taruhan
7.2.2 Ciri-Ciri Judi dan Taruhan
7.2.3 Akad Asuransi Masuk Ke dalam Definisi Judi dan Taruhan
7.2.4 Ciri-Ciri Judi dan Taruhan dalam Akad Asuransi
7.2.5 Pendapat Bahwa Asuransi Bukan Judi atau Taruhan
7.2.6 Pendapat Bahwa Asuransi Sama Dengan Judi
7.2.7 Bahwa Asuransi Mengandung Bunga (Riba)
7.3 Asuransi Konvensional Bolehkah karena Alasan Darurat?
7.3.1 Pengertian Darurat
7.3.2 Batasan Darurat
7.3.3 Asuransi Konvensional Bukan Darurat
7.4 Fatwa-Fatwa Kontemporer Tentang Keuangan Dan Asuransi
7.4.1 Fatwa tentang Asuransi Konvensional
7.4.2 Fatwa-Fatwa tentang Kebolehan Asuransi Ta’awuni (Asuransi Syariah)
7.4.3 Fatwa-Fatwa tentang Bunga Pinjaman dan Bunga Bank
7.4.4 Fatwa-fatwa Syari’ah tentang Sertifikat Investasi, Tabungan dan Savings Bank
7.4.5 Fatwa-fatwa tentang Transaksi Jual Beli
7.4.6 Fatwa tentang Bekerja dan Para Pekerja di Institusi Ribawi (Bank, Asuransi, Pasar Modal, Penjaminan, dan Lembaga Keuangan (Konvensional) Lainnya
7.5 Pendapat Ulama (Fuqaha) tentang Asuransi (Konvensional)
7.5.1 Pendapat Ulama yang Mengharamkan
7.5.2 Pendapat Ulama yang Membolehkan
7.5.3 Meletakkan Yang Haram dan Yang Halal pada Tempatnya
7.5.4 Tafriq al-Halal min al-Haram dalam Praktek Asuransi Syariah
7.5.5 Kaidah I’adah an-Nazar dalam Asuransi Syariah
7.5.6 Fatwa-fatwa DSN-MUI Mengenai Asuransi Syariah

BAB VIII HAL YANG TERLARANG (HARAM) DALAM ASURANSI (KONVENSIONAL)
8.1. Gharar (Ketidakpastian) dalam Praktek Asuransi
8.2. Maisir (Judi /Gembling) dalam Praktek Asuransi
8.3. Riba (Bunga) dalam Praktek Asuransi
8.4. Adz-dzulm (Kezaliman) dalam Praktek Asuransi
8.5. Risywah (Suap) dalam Praktek Asuransi
8.6. Tathfif (Kecurangan) dalam Praktek Asuransi
8.7. Al-maksiat (Perilaku Maksiat) dalam Praktek asuransi
8.8. Al-haram (Objek Asuransi yang Haram) dalam Praktek Asuransi

BAB IX KEHARAMAN BUNGA BANK DAN BUNGA ASURANSI
9.1 Pengertian Riba
9.2 Pengertian Riba al-Nasi’ah dan Riba al-Fadl
9.2.1 Riba al-Nasi’ah
9.2.2 Riba al-Fadl
9.3 Haramnya Bunga Bank
9.4 Riba dalam Bisnis Asuransi
9.5 Keputusan Lembaga Internasional, Mu’tamar, dan Lembaga Riset Islam tentang Haramnya Bunga Bank
9.6 Hikmah Diharamkannya Riba
9.7 Masalah Riba yang Berlipat Ganda
9.8 Ancaman Allah SWT bagi Pemakan Riba

BAB X PRINSIP MUAMALAH YANG MELANDASI OPERASIONAL ASURANSI SYARIAH
10.1 Pengertian Muamalah
10.2 Dasar-dasar Bisnis Islami (Bisnis Berbasis Syariah)
10.3 Muhamaad sebagai Teladan Pebisnis Profesional
10.4 Sifat-sifat Nabi dalam Bisnis Berbasis Syariah
10.4.1 Sifat Shiddiq dalam Praktek Asuransi Syariah
10.4.2 Sifat Amanah dalam Praktek Asuransi Syariah
10.4.3 Sifat Fathanah dalam Praktek Asuransi Syariah
10.4.4 Sifat Tabligh dalam Praktek Asuransi Syariah
10.5 Prinsip-prinsip Muamalah yang Melandasi Operasional Asuransi Syariah
10.5.1 At-Tauhid (Ketakwaan) dalam Praktek Asuransi Syari’ah
10.5.2 At-Ta’awun (Tolong-menolong) dalam Praktek Asuransi Syari’ah
10.5.3 At-Takaful (Saling Menjamin) dalam Praktek asuransi Syari’ah
10.5.4 Al-Adl (Sikap Adil) dalam Praktek Asuransi Syari’ah
10.5.5 Al-Amanah (Terpercaya / Jujur) dalam Praktek Asuransi Syari’ah
10.5.6 Ar-Ridha (Suka Sama Suka) dalam Praktek Asuransi Syari’ah
10.5.7 Ukhuwah (Persaudaraan) dalam Praktek Asuransi Syari’ah
10.5.8 Maslahah (Kemaslahatan) dalam Prantek Asuransi Syari’ah
10.5.9 Syumul (Keuniversalan) dalam Praktek Asuransi Syari’ah
10.5.10 At-Tawazun (Keseimbangan) dalam Praktek Asuransi Syari’ah

BAB XI MAQOSHID SYARIAH PADA ASURANSI SYARIAH
11.1 Pengerian Maqoshid al-Syariah
11.2 Tujuan Maqoshid al-Syariah
11.3 Ungensi dan Kedudukan Maqashid al-Syariah
11.4 Kaitan Maqashid al-Syariah dengan Mashlahah
11.4.1 Maqashid al-Syariah (Tujuan Syariah)
11.4.2 Mashlahat (Maslahat)
11.5 Maqashid al-Syariah dalam Ekonomi Islam
11.6 Maqashid al-Syariah dalam Larangan Gharar, Maisir, dan Riba pada Asuransi
11.6.1 Maqashid al-Syariah Larangan Gharar pada Asuransi
11.6.2 Maqashid al-Syariah Larangan Maisir pada Asuransi
11.6.3 Maqashid al-Syariah Larangan Riba pada Asuransi
11.7 Maqashid al-Syariah dalam Perlindungan Asuransi Syariah
11.7.1 Perlindungan Asuransi dalam Kemaslahatan Agama (Hifdz ad-Dien)
11.7.2 Perlindungan Asuransi dalam Kemaslahatan Jiwa (Hifdz an-Nafs)
11.7.3 Perlindungan Asuransi dalam Kemaslahatan Akal (Hifdz al-‘Aql)
11.7.4 Perlindungan Asuransi dalam Kemaslahatan Keturunan (Hifdz an-Nasl)
11.7.5 Perlindungan Asuransi dalam Kemaslahatan Harta (Hifdz al-Maal)
Muhammad Syakir Sula - Personal Name
Achmad Iqbal - Personal Name
Cet. 1
368.001 MUH p
978-602-60270-0-9
368.001
Text
Indonesia
Syakirlsulla Institute
2016
xv; 919 hlm
LOADING LIST...
LOADING LIST...